Sasirangan adalah kain adat suku Banjar yang berada di Kalimantan Selatan. Kebudayaan ini di wariskan secara turun temurun sejak abad ke-12.
Kain sasirangan dibuat dari proses pewarnaan
tie-dye. Ikat celup atau
tie-dye adalah teknik mewarnai kain dengan cara teknik-teknik jahitan dan mengikat kain dengan metode tertentu sebelum dicelupkan dalam pewarna tekstil. Dengan cara ini dihasilkan kain dengan corak, pola dan motif yang indah.
Teknik
tie-dye ini dikenal dengan berbagai istilah di Indonesia seperti jumputan di pulau Jawa, pelangi atau cinde di Palembang, atau, serta sasirangan di Banjarmasin. Teknik
tie-dye sering digabungkan dengan teknik mewarnai tekstil lainnya seperti batik.
Awal kemunculan sasirangan
Pada awal kemunculannya
kain sasirangan memiliki corak dan motif yang cukup sederhana. Kain sasirangan dahulunya dipergunakan masyarakat Suku Banjar untuk ikat kepala, sabuk dan kain sarung untuk lelaki, selendang, dan kerudung. Di era fashion modern, Kain sasirangan modern banyak digunakan untuk Baju batik formal, busana kerja batik, serta koleksi trend Fashion Batik modern.
Beberapa motif kain sasirangan yang umum dijumpai adalah:
|
Sasirangan Iris Pudak |
|
Sasirangan Ombak Sinapur Karang |
|
Sasirangan Kulit Kurikit |
|
Sasirangan Naga Balimbur |
|
Sasirangan Turun Dayang |
|
Sasirangan Kambang Sakaki |
|
Sasirangan Kangkung Kaombakan |
Selengkapnya motif sasirangan
Kain sasirangan banyak tersedia di berbagai toko cinderamata yang ada di Kalimantan Selatan. Selain di toko lokal kain Sasirangan juga dapat dibeli di toko online. Ukuran kain sasirangan umumnya memiliki panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter dengan bahan kain yang sering digunakan seperti katun, sutera, satin dan lain-lain. Harga kain sasirangan berkisar antara Rp. 70.000 samapai Rp. 200.000 tergantung jenis kain, perpaduan warna dan kerumitan motifnya.
Dalam proses pembuatannya, kain sasirangan dibuat secara hand made tanpa bantuan mesin atau teknologi lainnya.
Inilah yang membuat
kain sasirangan khas Banjar eksklusif dan limited.
Produsen kain sasirangan di Banjarmasin umumnya menerima pesanan motif sasirangan sesuai permintaan konsumen. Lama pengerjaan berkisar antara 1 sampai 2 mingu tergantung jumlah pesanan dan motif sasirangan yang dipesan. Sasirangan modern memiliki motif yang lebih beragam. Biasanya pengrajin sasirangan di Banjarmasin mencari motif sasirangan terbaru dengan melihat trend fashion yang sedang berkembang melalui media sosial. Terkadang permintaan
motif sasirangan datang dari konsumen langsung dengan membawa draft ataupun contoh gambar motif yang akan di aplikasikan di kain sasirangan.
Inilah yang membuat kain sasirangan khas Banjar eksklusif dan limited.
Produsen kain sasirangan di Banjarmasin umumnya menerima pesanan motif sasirangan sesuai permintaan konsumen. Lama pengerjaan berkisar antara 1 sampai 2 mingu tergantung jumlah pesanan dan motif sasirangan yang dipesan. Sasirangan modern memiliki motif yang lebih beragam. Biasanya pengrajin sasirangan di Banjarmasin mencari
motif sasirangan terbaru dengan melihat trend fashion yang sedang berkembang melalui media sosial. Terkadang permintaan motif sasirangan datang dari konsumen langsung dengan membawa
draft ataupun contoh gambar motif yang akan di aplikasikan di
kain sasirangan.
Kain sasirangan dijual dalam bentuk helaian kain dan busana jadi, namun kebanyakan pengrajin hanya menjual kain sasirangan. Konsumen pada umumnya membeli bahan
kain sasirangan kemudian membawanya ke penjahit busana. Kain sasirangan dapat digunakan untuk busana pria dan wanita seperti dress, rok panjang, kemeja dan seragam kantor. Jika Anda ingin melihat koleksi kain sasirangan terbaru, silahkan kunjungi
Fan Page kami. Atau hubungi kontak kami untuk informasi mengenai pemesanan motif sasirangan terbaru, semoga bermanfaat.